sejak pertama kali diturunkan, Al Qur’an mampu mempesona manusia.Hal ini tiada lain disebabkan karena Al Qur’an adalah kitab suci yang berisi informasi penting tentang hidup dan kehidupan dari Alloh Robb semesta alam.
Namun, Alloh SWT bukan hanya memberikan informasi kepada kita dalam bentuk ayat qur’aniyah saja, juga menyajikan ayat qauniyah yang dapat kita baca di sekeliling kita. Fakta-fakta ilmiah tentang mahluk hidup merupakan salah satu ayat qauniah tersebut. Bahkan jika kita telusuri lebih teliti ternyata pada setiap mahluk hidup terdapat catatan/kalamulloh yang tidak kalah mengagumkannya disamping Al qur’an. Catatan tersebut tersimpan dalam bentuk senyawa kimia yang disebut DNA (Deoksiribosa nukleat acid). Pada senyawa inilah terdapat semua informasi mahluk hidup mulai awal penciptaannya sampai akhir kematiaanya.
Pernahkah kita merenung sejenak, apa yang membedakan antara kucing dengan batu? Mengapa kucing bisa bergerak, bereproduksi, tumbuh dan berkembang, sedangkan batu tidak? Apakah materi unsur pada kucing dan batu berbeda? Jika kita pelajari, ternyata antara kucing dan batu sama-sama mempunyai unsur carbon, oksigen, hidrogen, nitrogen dll. Lantas, apa yang membedakan keduanya ? Ya… secara sederhana kita akan mengatakan bahwa kucing adalah mahluk hidup sedang batuan adalah benda mati.
Salah satu ciri paling khas pada organisme hidup di palanet kita ini ialah bahwa mahluk hidup dibangun oleh senyawa karbon yang disebut senyawa organik (dapat dibaca lagi tulisan saya tentang “Apakah di luar angkasa ada kehidupan?” pada Majalah La Tansa edisi lalu). Batu juga mempunyai unsur karbon, tapi tidak mampu menyusun senyawa organik. Organisasi atom dan molekul dalam mahluk hidup jauh lebih dinamis dibanding obyek mati seperti bebatuan. Batuan pada masa kini, berisikan atom-atom yang sama pada tahun lalu, seribu tahun lalu atau sejuta yang tahun lalu. Sebaliknya, kucing secara terus menerus bertukar bahan dengan lingkungannya. Ia bisa makan, minum, bernafas, kencing dan buang kotoran. Dengan peralatan respirometer, dapat kita perlihatkan udara yang dihirupnya berbeda dengan udara yang dikeluarkannya : masuk oksigen, keluar karbon dioksia.
Semua mahluk hidup mempunyai sifat yang sama dengan kucing tadi. Keseluruhan proses tersebut disebut metabolisme. Selama proses metabolisme dihasilkan energi, dan energi ini nanti digunakan untuk bergerak, tumbuh dan berkembang. Inilah salah satu rahasia kehidupan. Karenanya, standar untuk mengetahui adanya kehidupan dimanapun adalah dengan menguji apakah ada atau tidak proses metabolisma di tempat tersebut. Hal ini pernah dilakukan pada pendarat Viking 1 dan Viking 2 tahun 1976 di planet Mars dengan hasil tidak ada proses metabolisme pada tanah Mars.
Mari kita lanjutkan pertanyaan kita. Mengapa mahluk hidup dapat melakukan metabolisme sedang benda mati tidak?
Proses metabolisme adalah proses yang panjang dan rumit. Didalamnya melibatkan berbagai jenis protein, hormon, enzim dan senyawa kimia lainnya dengan jumlah ribuan pada organisme bersel tunggal sampai jutaan pada organisme besar. Mereka berkerja secara sistematis, simultan dan terencana. Bila salah satu mata rantai reaksi metabolisme terdapat kegagalan, maka keseluruhan sistem dapat rusak atau setidaknya mengalami gangguan. Contohnya terdapat pada pertumbuhan sel kanker. Sel kanker dihasilkan akibat anomali (kelainan) proses metabolisme sel dan berakibat sangat merugikan bagi keseluruhan tubuh organisme tersebut.
Bagaimanakah proses ini dapat berjalan dengan sempurna tanpa melakukan kesalahan? Walaupun bahan makanan kita dan kucing sama, bagaimana pula supaya kucing itu mengubahnya menjadi lebih ‘kucing’ dan kita mengubahnya menjadi lebih ‘manusia’?
Untuk menjalankan sistem yang terencana dan rumit diperlukan rangkaian perintah/informasi yang akan menuntun pembangunan strukturnya. Satuan informasi ini disandikan oleh gen-gen dengan istilah kode genetik. Gen dibangun oleh senyawa kimia yang disebut DNA (Deoksiribosa nukleat acid) dan RNA (Ribosanukleat acid). Asam nukleat dapat dipecah menjadi senyawa yang lebih sederhana disebut nukleotida. Sebuah nukleotida terdiri atas tiga bagian utama, yaitu :
1. Sebuah gula bercarbon 5 (pentosa) yaitu deosiribosa
2. Satu gugus fosfat yang terikat pada atom carbon 5’ dari pentosa
3. Suatu struktur cincin yang mengandung basa nitrogen. Ada 4 macam basa nitrogen, yaitu adanin (A) dan guanin (G) senyawa bercincin ganda yang disebut purine. Dua basa lainnya Timin (T), Sitosin (S) berstruktur cincin tunggal (primidine). Khusus pada RNA peranan Timin digantikan oleh Urasil (U). Keempat basa ini selalu berikatan yaitu Adenin –Timin (A-T), guanin – sitosin (G–S).
Kombinasi setiap basa nitrogen menghasilkan sebuah molekul DNA/RNA yang panjang, dengan berat molekul 25.000 sampai 50 milyar. Dari sinilah semua perintah genetik dilepaskan untuk mengatur seluruh sistem kehidupan. Kode-kode genetik ini mengatur sifat/karakter, reaksi-reaksi kimiawi tubuh, dan pewarisan genetis pada generasi sesudahnya.
Setiap gen bertanggung jawab terhadap penentuan sifat/ karakter tententu dari organisme. Misalnya ada gen yang bertanggung jawab pada pengendalian organ tubuh, bentuk rambut, warna kulit, wajah, dan berbagai penampilan tubuh lainnya. Deretan kode-kode genetis ini dapat dibaca dan dibuat dalam sebuah peta genetis. Peta genetis ini seakan-akan rangkaian kalimat (ayat-ayat Alloh SWT) yang berisi desain dan intruksi penyelenggaraan seluruh oprasional tubuh organisme.
Pengetahuan kita tentang peta genetis, akan membuka cakrawala baru untuk memecahkan beberapa permasalahan mendasar dalam bidang kesehatan dan pangan. Pada masa yang akan datang, beberapa penyakit kanker dan penyakit keturunan (misal idiot, hemofilia, albino, diabetes dll) dapat diantipasi dengan merekayasa gen yang bertanggungjawab pada penyakit tersebut. Contoh yang mengesankan diantaranya teknik rekombinasi gen dengan cara memasukan gen penghasil hormon insulin (diambil dari kelenjar pankreas manusia) kedalam gen plasmid bakteri E.coli, akhirnya bakteri E.coli mampu memproduksi hormon insulin yang sangat dibutuhkan penderita penyakit kencing manis.
Teknik Eufenika dan teknik mikroinjeksi memberikan peluang untuk menyelesaikan penyakit genetis akibat hilangnya/ rusaknya enzim, misalnya FKU (fenil ketonuria) dan albino.Teknik ini dilakukan dengan cara menyisipkan gen normal kedalam gen sel inangnya yang berpotensi melahirkan anak penderita FKU (sejenis penyakit lemah mental) sehingga melahirkan anak yang sehat.
Dengan adanya kemajuan mutakhir dalam teknologi medis, kadang-kadang kita dapat meramalkan fenotif suatu keturunan dengan pasti. Misalnya teknik amniosintesis dengan cara mengambil sedikit cairan amnion embrio. Pada cairan ini ditemukan beberapa sel embrio yang akan di kultur untuk dianalisa genetisnya.Teknik ini mampu meramalkan lebih dari 60 jenis penyakit bawaan dengan pasti pada embrio yang belum lahir.
Namun ilmu pengetahuan selalu mempunyai sisi gelap dan terang. Belakangan ini diperkirakan sudah ada yang dapat membaca keseluruhan peta genetis manusia. Artinya manusia mempunyai kesempatan untuk mengubah/merekayasa suatu bentuk apapun dalam jasad mahluk hidup, termasuk manusia. Hal ini membuat kekhawatiran sebagian ilmuan, bukan terletak pada bagaimana teknik melakukannya, tetapi mengingat kita berhubungan dengan dasar kehidupan itu sendiri, setiap kesalahan yang kita buat dapat berakibat fatal, terlebih lagi seakan-akan sedang menantang Tuhan yang telah menciptakan manusia itu sendiri.
Akan tetapi, satu hal yang perlu dicatat disini, pemecahan kode genetik telah menyatakan eratnya hubungan mahluk hidup dari organisme bersel tunggal sampai manusia, karena diketahui bahwa kode itu adalah kode universal. Senyawa DNA/RNA terdapat diseluruh mahluk hidup dimuka bumi, tanpa kecuali. Hal ini memberikan pemahaman pada kita bahwa seluruh mahluk hidup didesain dengan pola yang sama. Dan Kita akan berakhir pada satu kesimpulan bahwa mahluk hidup diciptakan oleh Dzat yang Maha tunggal,Maha pencipta, Maha penguasa alam semesta yaitu Alloh Azza Wazalla. Inilah yang saya maksud dengan Rahasia Dibalik Kehidupan.
“Dialah Alloh yang menciptakan, Yang mengadakan,Yang membentuk rupa, Yang mempunyai nama-nama paling baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dialah Maha perkasa lagi Maha bijaksana”(QS.Al Hasyr:24).
0 komentar:
Posting Komentar